Tantangan Mencapai Generasi Emas 2045

(Oleh: Muhammad Fathurrahman Fauzi, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta)

Dengan tekad yang bulat, Indonesia tengah meneliti perjalanan menuju Impian gemilang: “Indonesia emas 2045”. Visi yang memukau ini bukanlah khayalan, melainkan sebuah tekad yang kuat dan tercermin dalam berbagai kebijakan strategis yang digariskan oleh pemerintah. Visi ini adalah menjadi Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, dengan delapan Misi Pembangunan (Asta Cita) yang meliputi penguatan ideologi Pancasila dan HAM, pemantapan pertahanan dan kemandirian bangsa, pengembangan infrastruktur dan lapangan kerja berkualitas, penguatan SDM dan iptek, hilirisasi industri berbasis SDA, pembangunan dari desa, reformasi birokrasi dan penegakan hukum, serta penyelarasan kehidupan dengan lingkungan dan budaya.

Namun, terdapat Tantangan Utama yang perlu diatasi, yaitu kualitas SDM (pendidikan belum merata, masalah kesehatan, keterampilan tidak sesuai industri, tantangan karakter), kesenjangan dan ketidakmerataan (ekonomi-sosial dan digital), tata kelola dan infrastruktur (penegakan hukum, kualitas infrastruktur, birokrasi), serta tantangan global dan lingkungan (perubahan iklim, kesehatan global, persaingan global).

Untuk mewujudkan visi ini, beberapa Strategi telah dirumuskan, termasuk penguatan pendidikan dan pelatihan, pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, peningkatan kualitas kesehatan, pembangunan infrastruktur, penguatan tata kelola dan hukum, pengembangan ekonomi digital, peningkatan literasi, serta strategi gizi dan pendidikan. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029 sebagai landasan dan tahapan, menekankan bahwa kerja sama dan sinergi seluruh elemen bangsa adalah kunci keberhasilan mencapai cita-cita luhur Indonesia Emas 2045.

Fondasi penting terletak di generasi masa kini

Bibit-bibit keunggulan untuk mencapai Generasi Emas 2045 telah tertanam kuat pada generasi saat ini, yang tengah dihadapkan pada tantangan global dan dinamika internal yang kompleks. Pemerintah mengalihkan fokusnya untuk memberdayakan dan menyiapkan generasi ini agar siap menghadapi masa depan yang menantang.

Visi Indonesia Emas 2045 mencerminkan tekad yang kuat dari Indonesia untuk menapaki jalan menuju kemegahan di masa mendatang. Namun, di balik ambisi tersebut, terdapat tantangan yang perlu diatasi, termasuk penurunan kualitas pendidikan seperti yang diperlihatkan dalam hasil survei PISA 2022 oleh OECD pada 5 Desember 2023 lalu.

Pendidikan bukanlah hanya sekedar langkah untuk kemajuan, tetapi juga pondasi utama dalam meraih cita-cita Indonesia emas. Namun, penurunan signifikan dalam prestasi Pendidikan yang ada di Indonesia, seperti seperti yang terlihat dalam survey PISA 2022, semakin mempertegas pentingnya untuk merevilitasi system Pendidikan secara menyeluruh.

Tantangan Masyarakat Indonesia Menuju Generasi Emas 2045

Tantangan besar bagi rakyat indonesia yaitu mencangkup kualitas sumber daya dan Pendidikan di Indonesia masih belum merata, ditandai dengan kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan serta kelompok ekonomi yang berberda. Hasil PISA menunjukan kemampuan literasi, numerasi, dan sains siswa Indonesia masih di bawah rata-rata, lalu diperparah dengan tantangan dalam penguasaan Bahasa pemrogaman IT.

Kemudian masalah Kesehatan seperti stunting, gizi buruk, dan akses layanan Kesehatan yang tidak merata menghambat perkembangan kognitif dan fisik generasi muda. Keterampilan Angkatan kerja belum sepenuhnya selaras dengan kebutuhan industri, terutama di era digital dan industri 4.0, mengancam dengan kebutuhan pengangguran dan ketidakselarasan keterampilan.

Kesenjangan Ekonomi dan sosial yang masih tinggi menjadi penghambat akses sebagain besar Masyarakat terhadap Pendidikan, kesehatan, dan peluang kerja yang berkualitas, dengan distribusi layanan Kesehatan dan Pendidikan berkualitas yang belum merata di seluruh Indonesia. Selain itu kesenjangan tentang teknologi digital di daerah perkotaan dan di daerah pedesaan menjadi tantangan dalam pemerataan akses informasi dan teknologi, lalu diperparah oleh kurangnya kesiapan infrastruktur di beberapa daerah.

Penegakkan hukum yang adil dan bermartabat merupakan fondasi penting dalam mewujudkan Generasi Emas. Selain itu, kualitas dan pemerataan infrastruktur, mencakup infrastruktur Pendidikan, teknologi, transportasi , dan energi, masih memerlukan penigkatan.

Isu perubahan iklim dan Kesehatan Masyarakat merupakan ancaman serius yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan Masyarakat, sehingga penangan bencana alam dan pandemi menjadi krusial. Di sisi lain, generasi muda Indonesia perlu persiapan untuk mampu bersaing di tingkat global, terutama dalam penguasaan teknologi

Mengatasi Tantangan Bersama menuju Generasi Emas 2045

  1. Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah:

Pemerintah pusat dan daerah harus memiliki visi dan arah kebijakan yang selaras dalam persiapan Generasi Emas, dengan koordinasi yang kuat dalam perencanaan, implementasi, evaluasi program di berbagai sektor Pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur. Desentralisasi yang efektif diperlukan untuk memberikan otonomi yang memadai kepada pemerintah daerah dalam mengembangkan program sesuai kebutuhan dan potensial local, namun tetap dalam kerangka nasional.

2.     Kemitraan Pemerintah dan Swasta:

Mendorong sektor swasta untuk berinvestasi dalam program pelatihan, pengembangan keterampilan, dan beasiswa bagi generasi muda merupakan Langkah penting. Selain itu, melibatkan sektor swasta dalam Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur Pendidikan, Kesehatan, dan teknologi juga krusial. Program Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) perlu diarahkan untuk mendukung inisiatif-inisiatif yang berkontribusi pada peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan Masyarakat.

3.     Pemberdayaan Keluarga dan Komunitas:

Kemudian, meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pentingnya Pendidikan dini, gizi seimbang, dan pola pengasuhan yang positif menjadi krusial dalam Pendidikan dan pengasuhan di rumah. Lalu menciptakan lingkungan keluarga dan komunitas yang aman, sehat, serta kondusif bagi pertumbuhan anak dan remaja merupakan aspek yang penting. Selain itu, melibatkan tokoh Masyarakat dan agama dalam edukasi serta motivasi kepada generasi muda yang dapat memberikan dampak positif.

4.     Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi:

Transformasi digital juga perlu dioptimalkan dengan cara memanfaatkan teknologi untuk memperluas akses Pendidikan berkualitas, menyediakan platform pembelajaran daring, dan mengembangkan konten edukasi yang menarik. Pengembangan aplikasi Kesehatan dapat meningkatkan akses informasi Kesehatan, memantau tumbuh kembang anak dan menyediakan akses informasi Kesehatan, memantau tumbuh kembang anak, dan menyediakan layanan

Kesehatan jarak jauh. Inovasi dalam pelatihan keterampilan dapat dicapai dengan memanfaatkan platform digital dan metode pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan efektivitasnya.

5.     Fokus Pada Generasi Muda:

Memberikan ruang bagi generasi muda untuk menyampaikan ide, gagasan, dan aspirasi mereka dalam proses pembangunan merupakan langkah penting. Selain itu, mengikutsertakan perwakilan generasi muda dalam forum-forum pengambilan keputusan dan pelaksanaan program akan memastikan perspektif mereka terwakili.

Kontribusi MUM dalam Pembentukan Generasi Emas

Kontribusi MUM dalam pembentukan Generasi Emas 2045 sangat signifikan dan mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan SDM. Melalui pendidikan berkualitas dan berkarakter, pelayanan kesehatan yang merata, pemberdayaan sosial ekonomi, serta penanaman nilai-nilai luhur, MUM secara aktif mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi pemimpin dan agen perubahan di masa depan. Sinergi antara upaya MUM dengan program-program pemerintah dan elemen masyarakat lainnya akan semakin memperkuat fondasi menuju tercapainya Generasi Emas Indonesia 2045.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id Indonesian