Apakah aku beriman?
Oleh : Daris Arbin Anugerah
Mari merenungkan kata, yang membuatmu tahu apa arti yang tak terlihat oleh kasat mata.
kita akan mengetahui ada apa dibalik kata yang harus selalu dipercayai, bahkan kita bertanya.
Apakah ini sungguhan? atau hanya sekedar paksaan dengan asupan-asupan konsekuensi yang ada.
Adakah surga dengan nikmatnya suasana yang selalu indah diucap oleh doktrinasi belaka?
Adakah neraka dengan kejamnya siksaan yang ada?
Dimanakah kepercayaan berada jika selalu dipaksa untuk selalu merenungi kata yang keluar seolah-olah itu selalu ada? Surga dengan konsekuensi menaati perintahnya, neraka dengan konsekuensi mengikuti selalu laranganya.
Oh Tuhan saya selalu bertanya-tanya apa makna dibalik kata itu.
Apakah ini hanya untuk selalu menjalani apa yang harus aku percaya dan apa yang harus aku imani itu. Ujian berat mana lagi yang harus aku jalani untuk selalu taat kepadaMu wahai Tuhanku.
Dan saya selalu bertanya-tanya bagaimana bisa seseorang yang selalu menjalani kenikmatanya dunia tapi selalu menjalankan laranganMu.
Lalu ada pula seseorang yang selalu taat kepadaMu tapi ujian berat yang selalu datang menimpanya.
Apakah aku beriman?
Apapun yang aku alami, pasti itu bagian dari rencananya.
Bahkan makhluk menyedihkan dan tak berdaya pun punya tujuan.
Kita tak pernah tahu kapan luka dan aib terburuk kita bisa membantu orang lain, tapi
tuhan punya rencana yang misterius.
Aku harus percaya saat Dia membuatmu susah, itu sudah pasti ada alasanya.
Mungkin inilah dibalik makna dari kata yang harus selalu aku percayai.
Apakah aku beriman?
