(Oleh: Ari Jauharuddin, Guru Ngaji)
Bismillahirrahmanirrahim.
Pada hakikatnya, hidup ini tidak pernah lepas dari ujian.
Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ dan mereka tidak diuji?”
(QS. Al-Ankabut: 2)
Ujian adalah bentuk kasih sayang Allah, tanda perhatian-Nya kepada hamba-Nya. Dengan ujian, Allah mengangkat derajat kita, membersihkan dosa-dosa, dan menguatkan hati kita untuk lebih dekat kepada-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya besarnya balasan itu sesuai dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka.”
(HR. Tirmidzi)
Pelajaran utama:
• Ujian bukan tanda kebencian Allah, tetapi justru bukti cinta-Nya.
• Semakin besar ujian, semakin besar pula pahala dan kemuliaan yang Allah siapkan, jika kita bersabar dan ridha.
Jangan takut pada ujian, takutlah jika hidup kita tanpa ujian, karena mungkin itu tanda Allah membiarkan kita jauh dari-Nya.
Ujian adalah jalan rahasia menuju kemuliaan.
Air mata dalam sabar hari ini akan berubah menjadi cahaya di akhirat nanti.
Renungan:
Saat ujian datang, bukan saatnya kita bertanya “Kenapa aku?”
Tetapi bertanyalah, “Apa yang Allah ingin ajarkan kepadaku lewat ujian ini?”
Penutup:
Bersahabatlah dengan ujian. Sambutlah dengan keyakinan bahwa semua ini adalah jalan menuju ampunan, kesabaran, dan cinta Allah.
Yakinlah, bahwa setelah kesulitan selalu ada kemudahan, sebagaimana janji Allah dalam:
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang sabar, kuat, dan selalu berbaik sangka kepada-Nya dalam setiap keadaan.
Aamiin ya Rabbal ’Alamin.