Padang, Jalan Pikiran.com- Menghirup udara untuk pertama kalinya disebuah desa bernama Padang Koto Gadang, Kenagarian Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 23 Tahun yang lalu. Egip Satria Eka Putra, demikian nama yang diberikan oleh orang tuanya. Anak laki-laki pertama dan satu-satunya dari 3 bersaudara dari pasangan Kharul dan Arlis ini masuk Universitas Andalas pada tahun 2015 yang lalu. Pria berkaca mata ini mengenyam Pendidikan selama 4 Tahun 5 bulan di fakultas Hukum dengan jurusan Ilmu Hukum dengan IPK 3.91.
Memiliki kegemaran mengoleksi buku dan menulis. “Mengoleksinya saja, sedang membacanya tidak”. Begitu ucap pria yang biasa disapa Egip ini. Ketika ditanya alasan mengapa hanya hobi mengoleksi buku sedang membacanya tidak, jawabnya sederhana, karena membaca itu tidaklah sebuah hobi baginya melainkan suatu kebutuhan pokok, sebuah keharusan. Jadi membaca buku merupakan rutinitas yang harus ada dalam hari-harinya. Luar biasa bukan?
Berkat kesenangannya membaca, mengoleksi buku serta menulis, pada tahun 2017 Egip dinobatkan sebagai Duta Baca Terfavorit (Favorit) Sumatera Barat dalam ajang pemilihan Duta Baca Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017-2018 setelah menyisihkan puluhan peserta dari berbagai daerah lainnya di Sumatea Barat. Di tahun yang sama juga dinobatkan sebagai nomimasi dan finalis Best Student Award dalam ajang Andalas Global Awards 2017. Egip sosok Mahasiswa yang multitalenta.
Tercatat banyak prestasi yang pernah berhasil ia raih. Berdebat dan publik speaking adalah salah satu keahliannya. Tercatat beberapa kali sempat mewakili fakultas dan Universitas Andalas dalam beberapa ajang lomba debat mahasiswa. Salah satu prestasinya yakni juara 1 Lomba Debat Mahasiswa PRN Fmipa 2016. Selain itu, Egip juga pernah memperoleh juara 2 Lomba Ceramah Agama ICE Faterna Tahun 2015 dan Juara 1 Lomba MC Formal tahun 2015.
Hal menarik dan inspiratif lainnya dari sosok pemuda yang punya motto hidup “Dimana ada niat disitu pasti ada Semangat” ini begitu piawai dalam bidang kepenulisan. Bakat menulisnya begitu terasah dibangku perkuliahan. Terbukti beberapa karya tulis berupa artikel Opini Egip telah banyak dimuat di media cetak maupun Online.
Beberapa media cetak tersebut seperti koran Padang Harian Haluan, Harian Khazanah hingga Harian Jambi Link. Beberapa media Online yang turut memuat karya dan buah pikir, gagasan brilian Egip diantaranya media Mimbar Sumbar.com, Sumbar Satu.com, Geotimes.com, Qureta.com dan masih banyak lagi lainnya. Fakta diatas semakin diperkuat dengan prestasi lainnya dimana Egip pernah memperoleh juara 1 Lomba Menulis Opini tingkat mahasiswa se-kota Padang Tahun 2018 hingga Finalis (Top 10) pada ajang Lomba Menulis Opini Nasional yang diadakan oleh Media Haluan pada November 2019.
Berikut beberapa judul tulisan Egip yang dimuat dibeberapa media: “Lawan Politik Uang, Lawan Korupsi” (Haluan, 2018), “Perempuan dan Ambisi Memimpin” (Haluan, 2018), “NKK/BKK Zaman Now” (Haluan, 2018), “Perempuan dan Ambisi Politik: (Haluan, 2019), “Negara Agraris Jadi Miris” (Padek, 2018), “Kampanye Kreatif Caleg Perempuan” (Padek, 2019), “Ambisi Instan Caleg Milenial” (Harian Khazanah, 2019”, “Mandulnya Gerakan Mahasiswa” (Jambi Link, 2019), “Netralitas Kampus Menjelang Pemilu 2019” (Jambi Link), “Doa Untuk Faldi Maldini” (Sumbar Satu.com), dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu ia juga gemar menulis sajak-sajak singkat dan puisi serta cerpen. Karya lainnya Egip juga dapat dibaca di situs blog pribadinya di egipsatriaep.blogspot.co.id dan @rasasajak.
Perkuliahan bagi Egip adalah bertujuan untuk mengenali diri pribadi. Sedangkan Organisasi baginya bermakna sebagai sarana untuk dapat mengenali orang lain. Bertemu dan bersilaturahim dengan orang banyak. Itulah motivasinya untuk banyak aktif di organisasi baik organisasi intra maupun eksta kampus. Aktif berorganisasi baginya bukan untuk terkenal, agar banyak dikenal orang. Bukan untuk itu!, justru sebaliknya.
Menjadi aktivis kampus baginya agar dapat kenal dengan banyak orang, supaya mudah mengenal banyak orang-orang baru. Sebab dengan jalan organisasilah agar dapat bertemu dengan orang banyak. Menjadi aktivis adalah sarana untuk dapat bersilaturahim dengan orang banyak, memperoleh banyak sahabat dan keluarga baru. Bukan justru sebaliknya.
Maka dari itu sebab dirinya banyak dan aktif berorganisasi selama dibangku perkuliahan. Berawal di tahun 2015, Egip aktif di Asosiasi Mahasiswa Asrama (AMA) sebagai Koordinator Dso Akesma. Kemudian melanjutkan karir aktivisnya di Fakultas hukum dengan aktif di Lembaga Dakwah Fakultas UKMF LPI FHUA.
Dia meniti karir, berproses, berkembang, mengasah kepemimpinan dan kepeduliannya di organisasi ini selama 3 Tahun. Terhitung sejak 2016 hingga 2019 dan menjabat jabatan sebagai koordinator Departemen RnD dan Syiar. Dilembaga ini merupakan titik balik paling besar dan berpengaruh bagi perjalanan hidup selanjutnya bagi sosok Egip. Sampai kapanpun, LPI FHUA baginya adalah rumah yang selalu akan dirindukan.
Kiprah sosok penyuka jagung rebus dan bubur kacang hijau ini tidak hanya sampai disitu saja, Tahun 2017 Egip terpilih sebagai Ketua BPU KM UNAND. Memimpin dan bertanggung jawab terselenggaranya PEMIRA KM UNAND 2017. Lalu pada tahun 2018 ia dipercaya oleh teman jurusannya untuk menjabat sebagai Ketua Umum Hima HAN FHUA. Di tahun yang sama juga ia dipercaya untuk menjadi Koordinator bidang Media dan Event di BPMAI UNAND.
Dan puncaknya pada Desember 2018 ia dipercaya oleh mahasiswa Universitas Andalas untuk memimpin Lembaga Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Unand (MPM KM UNAND). Maka satu tahun dipenghujung kiprahnya di kampus diabdikannya bagi KM UNAND untuk periode 2018/2019.
Tidak sekedar aktif diorganisasi intrakampus. Egip Satria juga aktif diluar kampus. Tercatat pada 2016-2017 beliau aktif di komunitas sosial bernama Lentera Juara. Dan sosok pemuda yang inspiratif ini juga pernah tercatat sebagai kader KAMMI Padang komsat Unand Tahun 2017. Terlibat aktif di organisasi tidak menghambat Egip untuk berprestasi dibidang lain terutama akademiknya. Terbukti akademiknya tidak terganggu malahan sama cemerlangnya. Hal ini tidak lepas dari prinsipnya bahwa “Kuliah adalah yang pertama dan Organisasi itu lebih utama serta dakwah adalah tujuan akhirnya”. Dakwah adalah caranya untuk memaknai hidup. Dimanapun dan apapun peran kita, hal itu diperuntukan untuk sebesar-sebesarnya untuk kemajuan dakwah. Yang lain itu hanya sebagai sarana. Ia yakini sangat janji Allah swt dalam Q.S Muhammad ayat (7).
Pengalaman aktivisnya juga dilengkapi dengan seringnya mengikuti kegiatan-kegiatan mahasiswa dikancah nasional bersama FL2MI, himpunan mahasiswa legislatif se-Indonesia. Pernah juga pada tahun 2018 Egip ini tercatat sebagai mahasiwa terpilih yang mewakili Universitas Andalas dalam Program Pelatihan Pemimpin Bangsa ke-12 (PPB #12) di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ohya, bahkan juga dikancah internasional.! Egip merupakan satu-satunya mahasiswa yang mewakili Universitas Andalas dalam program International Scholarship Workshop di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2 s/d 5 Oktober 2019.
Di organisasi tidak hanya sekedar mengasah jiwa kepemimpinan dan soft skill lainnya. Jiwa sosial dan kepekaannya terhadap lingkungan juga menonjol tajam. Berikut daftar kegiatan pengabdian masyarakat yang pernah diikuti: Menjadi delegasi Unand dalam program KKN Kebangsaan tahun 2018, mengabdi di pelosok dan pedalaman Lampung.Tepatnya di desa bernama Pesanguan, Kec. Pematang Sawa, Kab. Tanggamus, Prov. Lampung.
Lalu juga pernah terlibat diprogram pengabdian masyarakat selama beberapa hari di desa Banyuganti, Yogyakarta tahun 2018. Dan prestasi luar biasa selanjutnya adalah Egip pernah sebagai Fasilitator bidang Sosial Lingkungan Hidup dan ekonomi pariwisata di Desa Jaboi, Sabang, Prov. Aceh. Dalam program Ekspedisi Nol Kilometer Indonesia pada tahun 2019.
Selain itu, Bersama beberapa orang sahabatnya membuat Tim Media Balad, tempat bekerja dan berkarya. Menciptakan Desain-desain dakwah kreatif. Melaksanakan peran untuk saling mengingatkan antar sesama sesuai Surah Al-Ashr ayat (1-3). Bersama beberapa orang lainnya, Egip mendirikan Tim sosial bernama Tim Respon Cepat (TRC) Balad. Tercatat beberapa kali melaksanakan kegian sosial ke masyarakat hingga turun kejalan menggalang dana untuk korban bencana. Target besar selanjutnya, dimana Tim Sosial ini akan ia tranformasikan menjadi sebuah Yayasan amal. Kita doakan semoga dapat tercapai. Aamiin.
Kini, ketika ditanya apa rencananya pasca kampus ini. Egip menjawab dengan penuh semangat. “Ingin lanjut study S2 dengan memboyong keluarga. Keluarga baru tentunya. Membawa serta teman hidup penyempurna separuh agama dalam pengembaraanya selanjutnya. Study sembari bangun rumah tangga”. Begitu tuturnya. Semoga beliau dapat jodoh yang terbaik dan sholehah yang sedia setia mendampingi Egip dalam jalan juang didunia dan akhirat. Semoga!
Hari-hari kesibukan egip kini adalah selain masih terus aktif menulis. Ia juga sering diminta sebagai pembicara, narasumber, panelis hingga dewan juri untuk kegiatan-kegiatan/even mahasiswa mulai dari tingkat kampus hingga skala nasional. Kemampuan public speaking dan keluasan wawasannya betul-betul dimanfaatkan dengan saling berbagi dengan banyak orang. “Sembari menjemput inspirasi dan motivasi”, ucapnya.
Untuk dapat berdiskusi, saling berbagi pengalaman, tulisan hingga perasaan. Silakan menghubungi beliau via WA: 081270108645 atau DM ig @egipsaep.
Artikel ini sudah dimuat di website resmi Universitas Andalas pada Februari 2020: www.unand.ac.id-kiprah-mahasiswa-staff